Ambon, MalukuPost.com – Berdasarkan data Kementerian Keuangan, laporan sejumlah serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maluku tahun 2021 masih dibawah 60 persen, padahal tahun 2021 tinggal 1 bulan saja akan memasuki tutup tahun anggaran belanja terakhir di 24 desember.
Disebutkan dalam data tersebut, realisasi belanja APBD hingga oktober sebesar Rp730,13 triliun atau baru 59,62 persen dari pada pagu Rp1.224,74 triliun, atau jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Serapan belanja APBD tertinggi berada di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta mencapai 66,11 persen, dan terendah yakni Provinsi Maluku sebesar 39,23 persen.
Pelaksana harian (Plh) Seketaris Daerah Maluku, Sadli Ie dikonfirmasi menyangkut hal ini di Ambon, Sabtu (27/11/2021) kemarin menyatakan data yang disampaikan Menteri Keuangan dalam webinar 23 november lalu kemungkinan merupakan data semester I Januari-Juni.
“Hal ini tentu berbeda dengan data serapan anggaran Pemda Maluku saat ini sebesar 66,84 persen hingga november,” katanya.
“Karena aturan itu mewajibkan pemda menyampaikan realisasi anggaran setiap semester, maka nanti semester II baru kita laporkan pada januari 2022. Kami yakini akhir tahun ini kita bisa mencapai diatas 90 persen,”katanya menambahkan.