Ini Penjelasan Kapolres Aru Terkait Keracunan Makanan Di Desa Tunwatu

kapores aru konpers

Dobo, MalukuPost.com – Sejumlah anak dan balita di Desa Tunwatu Kabupaten Kepulauan Aru dibawa ke rumah sakit akibat dugaan keracunan usai mengkonsumsi makanan yang dibagikan oleh petugas kesehatan pada saat Launching Stunting, Kamis (18/08/2022) malam.

Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Dwi Bactiar Rivai di Dobo, Jumat (19/08/2022) menjelaskan kronologis kejadian itu berawal dari kegiatan Launching Stunting yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dimana ada makanan yang dikonsumsi oleh sejumlah anak yaitu bakso yang di dalamnya berisi pentolan, telur ayam, wortel, dan mie yang diolah dengan daun kelor. Selain itu juga bubur yang didalamnya berisi wortel, ayam, kentang dan telur ayam, serta minuman susu.

“Jadi sekitar pukul 21.00 WIT, ada salah satu anak atas nama Almindo mengalami sakit perut dan muntah sehingga ayah dari Almendo atas nama Pede, melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kesehatan atas nama Vina Masbaitubun dan anggota Babinkamtibmas Polres Aru atas nama Aldon untuk melihat kondisi anak tersebut, sekaligus melakukan tindakan awal dan pertolongan. Namun selang beberapa jam kemudian dilaporkan lagi bahwa ada beberapa warga yang mengalami hal yang sama dimana, sakit perut muntah dan buang air besar terus-menerus,” ungkapnya.

Menurut Kapolres, atas kejadian itu Tim Kepolisian, TNI dari Koramil 1503-03 Dobo dan tenaga medis langsung bergerak cepat untuk turun di TKP namun lantaran malam sehingga tim tersebut mengalami kesulitan baik komunikasi, maupun transportasi sehingga petugas tiba di lokasi sekitar pukul 23.56 WIT barulah tenaga medis melakukan tindakan terhadap korban.

“Atas kejadian tersebut, tim dari kepolisian, rekan-rekan Koramil dan medis segera bergerak, karena kondisi malam hari, kita kesulitan alat komunikasi, sehingga agak lambat, sekitar jam 23.56 baru tiba di tempat dan langsung melaksanakan penanganan,” katanya.

“Awalnya dilaporkan ada 100 orang namun setelah dicek ternyata ada 45 orang dimana yang 9 orang diberangkatkan dahulu menggunakan angkutan dari desa ke rumah sakit kemudian sisa 36 orang dilakukan perawatan di desa atas permintaan masyarakat dan koordinasi dengan Pak Kapolsek sehingga mereka minta dirawat disana saja” katanya lagi.

Kapolres Dwi menambahkan, dari 45 orang yang diduga keracunan makanan, 35 orang dinyatakan sudah sembuh, sedangkan 10 orang lainnya dirawat di RSUD. Namun pada hari Jumat (19/08) pagi sebanyak 6 orang telah dipulangkan ke rumah sementara dan 4 orang lainnya masih mejalani perawatan intensif karena kondisi tubuh mereka masih lemas.

“Alhamdulillah dari 45 korban itu, tidak ada yang menunjukkan hal-hal yang fatal, dan hari ini  kita mengamankan ada beberapa barang bukti yaitu 1 (satu) mangkok plastik transparan isinya jenis bubur kemudian, 2 cup mangkok plastik bekas makanan, satu cup mangkok plastik berisikan pentolan, 4 jaket bayi anak-anak berwarna biru bercorak hitam dan terdapat muntahan, dan sarung bantal kemudian tempat tidur warna hijau. Untuk tindak lanjut persoalan ini, tentunya barang-barang seperti ini akan kita jadikan sampel untuk tindaklanjuti oleh pihak yang lebih kompeten,” pungkasnya.

Pos terkait