Dobo, MalukuPost.com – Tokoh Pemuda Aru, Yan Apalem mendesak Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga agar segera mencopot Semuel Benamin dari jabatan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) karena dinilai tidak mampu mengelola pariwisata di Aru.
Menurut Apalem, Disparekraf yang dinahkodai Benamen kurang lebih berapa tahun belakangan ini tidak ada perkembangan sama sekali sekali karena kegiatan yang difokuskan untuk festifal Pesona Aru,” ujarnya di Dobo, Selasa (25/10/2022).
Apalem menandaskan, kegiatan festifal Pesona Aru dilaksanakan di desa Kalar-Kalar hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara, karena setelah kegiatan itu, tidak ada dampak positif bagi masyarakat.
“Kegiatan festifal Pesona Aru yang digelar Dinas Pariwisata sudah dua kali dilakukan dimana kegiatan pertama di Desa Feruni sedangkan kegiatan kedua di Desa Kalar-kalar yang nota bene kampung dari sang kepala dinas sendiri,” katanya.
“Sementara Aru luas ini, kalau kegiatan festifal ini hanya dilakukan di dua desa tersebut maka dampak dari kegiatan itu apa?? dan siapa yang akan datang ke sana??,” katanya lagi.
Dijelaskan Apalem, mestinya yang perlu dikembangkan adalah tempat-tempat wisata di areal pulau wamar, karena dengan adanya pengembangan tempat wisata di ibu kota kabupaten maka tentu akan memacu minat masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata di pulau wamar tersebut, sehingga ada peningkatan pendapatan daerah melalui karcis masuk.
“Semestinya Itu yang harus dipikirkan Kadis Pariwisata, bukan setiap tahun laksanakan festifal pesona Aru yang merupakan kampung kepala dinas itu sendiri, dan bahkan tidak ada dampak positif bagi masyarakat Aru secara menyeluruh,” tegasnya.
Apalem menambahkan, Benamen sudah tidak pantas untuk memimpin dinas pariwisata karena dinilai tidak mampu untuk mengembangkan sektor wisata di Kabupaten Kepulauan Aru.
“Menurut saya Kepala Dinas Parekraf Semuel Benamen tidak pantas memimpin dinas itu lagi, karena tidak mampu mengelola pariwisata di Aru, untuk itu Saya minta agar Bupati segera mencopot kadis dari jabatannya, dan menggantikan dengan orang yang lebih mampu untuk mengelola pariwisata sehingga pendapatan asli daerah bisa bertambah,” pungkasnya.