Ambon, MalukuPost.com – Perjuangan merupakan suatu usaha seseorang atau kelompok, yang dapat berpengaruh pada suatu peristiwa dengan kerja keras dan penuh tantangan untuk meraih kesuksesan.
Untuk mencapai sukses itu, jalan yang harus dilalui tidak mudah. Sebab, selalu ada hambatan yang menghalangi untuk meraih status tersebut.
Dalam pelaksanaannya juga, perjuangan seseorang atau kelompok tersebut tentu membutuhkan dukungan, baik itu dukungan mental maupun dukungan finansial. Apalagi, jika tujuan perjuangan yang dilakukan adalah untuk mengharumkan nama daerah sendiri. Sudah pasti dukungan penuh sangat diperlukan, terutama dari pemerintah daerah itu sendiri.
Berbanding terbalik dengan makna perjuangan yang membutuhkan dukungan, para finalis Indonesia’s Girls (IG) dan Indonesia’s Girls Junior (IGJ) Provinsi Maluku Tahun 2023 mala berjuang sendiri-sendiri untuk mengharumkan nama daerahnya.
Diketahui, ada sebanyak 7 orang finalis yang akan berkompetisi di Jakarta mewakili Provinsi Maluku pada bulan Juli mendatang.
Mereka yang masih tergolong anak dan remaja ini mati-matian ingin pulang dan membawakan kemenangan bagi Maluku. Namun, dibalik impian dan kemauan besar mereka, ada terpendam rasa kecewa yang tersiratkan karena selama ini mereka berjuang tanpa dukungan Pemerintah Daerah Maluku.
“Kami bangga jadi anak Maluku, dan kami bangga bisa mewakili Maluku di kanca Nasional tapi kenapa kami hanya berjuang sendiri? Kok Pemerintah Daerah kami seolah-olah tidak memperhatikan kami,” ungkap Gizelle Sipahelut, salah satu finalis IG Maluku 2023 saat melakukan konferensi pers di Ambon, Kamis (22/06/2023).
Ia mengaku, selama ini yang memberi dukungan tidak lain adalah orang tua dan kerebat dekatnya saja. Bahkan, sampai tinggal menghitung hari keberangkatan mereka ke Ibu Kota Negara nantinya pun tak ada sedikitpun sentuhan dari Pemerintah Daerah Maluku.
“Sama dengan keenam teman saya yang lain, selama ini hanya mama dan kerabat dekat saja yang menjadi sponsor kami. Tapi sudahlah, biarkan saja, saya akan berjuang untuk mengharumkan nama Maluku tercinta,” tuturnya.
Meski begitu, dirinya tetap berharap adaanya dukungan dan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Maluku, kepada mereka, sebab selain mengasah kemampuan dan bakat, perjuangannya sudah pasti untuk nama besar Maluku.
Selain Gisele, hal senada juga di akui oleh seorang Crew Gazebo Entertainment, Melfian Tuhalauru. Ia mengaku bahwa sampai saat ini ketujuh finalis tersebut berjuang sendiri-sendiri tanpa ada dukungan pemerintah.
“Memang selama ini mereka berjalan tanpa sponsor tetap, dan yang menjadi sponsor mereka hanyalah orang tua,” ujarnya.
Dikatakan, walaupun hanya sedikit namun pihaknya merasa perlu adanya dukungan Pemerintah kepada para finalis, meskipun itu hanya lewat vote bagi mereka.
“Anak-anak ini berangkat mewakili Maluku jadi setidaknya ada dukungan dari Pemerintah. Kami juga tidak meminta sesuatu yang besar karena dengan memberikan vote kepada mereka saja itu sudah sangat berarti dan itu juga menandakan bahwa Pemerintah selama ini tidak lepas tangan,” terangnya.
Pria yang kerap disapa Ian ini juga menjelaskan, setiap kali Gazebo Entertainment membuat event apapun, selalu menyurati baik itu ke Pemerintah Kota atau Provinsi dalam hal ini Dinas Pariwisata ataupu dinas terkait.
Akan tetapi, respon yang diterima pihak Gazebo dari pihak pemerintah selalu mengecewakan.
“Responnya sangat tidak menggembirakan dan seringkali jawabannya sama. Ada yang bilang gedung ini sedang dipakailah, apalah, suratnya harus dibawah kesini lah, kesana lah, pokoknya segalah macam alasan yang bikin kita seperti bola yang ditendang kesana kemari,” pungkasnya.
Maka dari itu, dirinya berharap pemerintah harus benar-benar serius melihat hal ini, apalagi tentang mengharumkan nama daerah. Bukankah ketika nama daerah diharumkan, pemerintahnya pun disanjung?.
Dengan demikian, dukungan penuh harus diberikan kepada anak-anak Maluku yang saat ini tengah mempersiapkan diri mengharumkan nama Maluku tercinta, karena perjuangan tanpa dukungan dapat mengecewakan.
