Uskup Diosis Amboina Resmikan Kapel Adorasi Abadi Di Langgur

bdcabee0 b92a 44a2 8a69 00f268066d47

Langgur, MalukuPost.com – Uskup Diosis Amboina, Mgr. Seno Ngutra meresmikan penggunaan Kapel Adorasi di Langgur, Minggu (16/7/2023).

Kapel adorasi yang terletak di Savsiu, ohoi (desa) Langgur tersebut merupakan duplikat dari Gereja Katolik yang dibangun untuk para penderita kusta zaman dulu.

Para penderita sakit tersebut kemudian dirawat di Savsiu (Ohoibun sekarang). Ada satu rumah sakit yang dibangun oleh misi Katolik khusus untuk para penderita penyakit kusta.

Uskup Diosis Amboina Mgr. Seno (Inno) Ngutra dalam sambutannya mengaku berbahagia dengan adanya kapel yang baru.

“Terima kasih bahwa selama 20 tahun Anda telah berjuang. Tetapi, terlebih, Anda tetap menciptakan suasana doa. Sehingga tempat ini betul-betul menjadi rumah Tuhan,” ujar Uskup.

Uskup berharap, jelang pesta perak atau tepatnya pada tahun 2028, kawasan Kapel Adorasi Abadi Savsiuw menjadi pusat atau taman doa.

Kawasan tersebut akan dipugari dengan tembok keliling agar lebih terjaga. Di dalamnya, ada aula, lokasi santo/santa, lokasi jalan salib, hingga tempat peristiwa rosario.

“Kalau dulu, orang sakit kusta bisa disembuhkan disini. Maka percayalah, Tuhan tetap akan melakukan mujizat di sini, sekarang dan sampai selama-lamanya,” kata Uskup.

Sementaraitu, Ketua Kapel Adorasi setempat Gerry Lerebulan mengatakan, sejak tahun 2003 rumah sakit bagi para penderita lepra atau kusta di Savsiuw, Langgur, Kepulauan Kei, tidak memiliki pasien.

“Yang ada hanya satu gereja kecil yang memang dikhususkan untuk melayani pasien dari rumah sakit tersebut. Saat itu, rumah sakit kosong, gereja tidak terisi,” ujar Gerry.

Pada tahun yang sama, lanjut Geerry, dirinya bersama Charles Tjoanda dan sejumlah umat lainnya, tergerak untuk mengaktifkan kembali Gereja Savsiuw.

Setelah mereka mengantongi izin dari Wakil Uskup Kei Kecil (saat itu Pastor Costan Ohoira, Pr) dan Uskup Diosis Amboina, aktifitas kerohanian di gereja tersebut mulai dilaksanakan.

Selang tiga tahun kemudian, Wakil Uskup Kei Kecil berganti dari Pastor Kostan ke Pastor Hans Rettob MSC.

Dibawah kepemimpinan Pastor Hans, gereja tersebut bukan saja menjadi rumah doa, namun ditetapkan sebagai Kapel Adorasi Abadi.

“Kapel Adorasi berbeda dengan kapel pada umumnya. Kapel adorasi adalah tempat dimana ada sakramen mahakudus yang ditempatkan di dalam monstrans dan ditakhtakan 1 x 24 jam setiap hari. Selama itu pula, doa-doa terus dipanjatkan,” ungkap Gerry.
.
“Sepanjang 24 jam, tidak boleh ada yang kosong. Malam pun tetap ada yang tidur dan berjaga-jaga, selama 20 tahun terakhir sampai hari ini,” kata dia menambahkan.

Selama 13 tahun menggunakan kapel, pada tahun 2016, Gerry dan kawan-kawan mulai merencanakan pembangunan kapel yang baru.

Hal tersebut mengingat gedung Kapel Adorasi Savsiuw sudah hampir roboh.

“Seperti ungkapan iman “rencana Tuhan indah pada waktunya”, maksud pembangunan kapel baru berjalan mulus. Tak disangka-sangka, kunjungan Perhimpunan Usahawan Katolik Kota Ambon menjadi jawaban,” tandasnya.

Gerry menjelaskan, sebanyak kurang lebih 25 orang usahawan (pengusaha Katolik) dari Ambon berwisata rohani di Kepulauan Kei.

Kapel Adorasi Savsiuw merupakan salah satu lokasi tujuan. Bahkan mereka berdoa di kapel setiap kali ada misa.

“Sehari sebelum pulang mereka tanya ‘bangun kapel ini (biaya) berapa?’ ‘Tidak usah bentuk panitia, kami siap bangun dan langsung serahkan kunci’. Itu total anggarannya Rp. 750 juta, mereka saweran sendiri, cari kontraktor sendiri, pesan bahan sendiri, kerja sendiri sampai selesai dan serahkan kunci,” tuturnya.

Dengan bertambahnya jumlah umat yang berdoa di kapel adorasi, maka kebutuhan akan tempat ibadah yang lebih luas sangat dibutuhkan.

Sebab itu, pengurus kapel bersama umat secara swadaya mencari tambahan dana sebesar Rp. 200 juta untuk membangun teras kapel baru.

Pos terkait