Masohi, MalukuPost.com – HUT Kota Masohi ke-66 sukses memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Tarian Maku-Maku.
Pemecahan Rekor MURI Tari Maku-Maku mencatat peserta terbanyak pada puncak perayaan HUT Kota Masohi ke-66, berlangsung di lapangan Nusantara Masohi, 3 November 2023.
Tari Maku-Maku dibawakan 1.700 siswa dari tiga matra sekolah (SD, SMP dan SMA/sederajat) di kota Masohi.
Penyerahan piagam penghargaan Rekor Muri itu diberikan secara langsung oleh Direktur Operasional Muri, Yusuf Ngadri kepada Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa.
Yusuf mengapresiasi warga Kota Masohi yang telah berpartisipasi dalam pemecahan Rekor Muri Dunia kali ini. Rekor ini berhasil mengangkat kembali seni budaya lokal dan menanamkan jiwa patriotisme kepada ribuan pelajar.
Penjabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa mengatakan, Tari Maku-Maku ini digelar secara massal untuk melestarikan budaya asli Maluku, yang di dalamnya mempunyai makna persatuan dan rasa kebersmaan sesama warga.
Tari Maku-Maku massal ini, kata dia, Pemda Malteng tidak hanya melibatkan ribuan pelajar, tetapi, juga melibatkan sanggar tari Negeri Amahai.
Tari Maku-Maku adalah seni pertunjukan yang berasal dari Maluku Tarian ini bersifat sosial karena memiliki tujuan untuk mempererat keakraban anggota masyarakat Maluku.
Tari Maku-Maku diciptakan sebagai tari pergaulan yang melambangkan persekutuan anak-anak Maluku.
Puncak perayaan HUT Kota Masohi ke-66 dihadiri Gubernur Maluku,Murad Ismail berama Ina Latu Maluku Widya Pratiwi Murad.
Pejabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa dalam sambutannya, menekankan pentingnya menata serta membangun Kota Masohi dan Kabupaten Maluku Tengah menjadi Kabupaten yang maju, bermartabat dan Sejahtera.
“Untuk itu, Kami Mengusung Tema HUT ke-66 Kota Masohi di Tahun 2023 ini, adalah ”Menata dan Membangun Kota Masohi, Jejak Tapak Tangan Putra Sang Fajar yang Terabaikan dalam Pembangunan Nasional” kata Sahubawa
Rakib juga mengajak warga dan semua pemangku kepentingan di bumi Pamahanunusa, bersma membangun Maluku Tengah, sejalan dengan takeline yakni komitmen dan pengabdian tanpa batas, melayani yang belum terlayani, menjangkau yang belum terjangkau, memperbaiki yang masih kurang, memperkuat yang sudah bagus, untuk membangun Maluku Tengah sebagai Jendela Indonesia Timur guna mendukung terwujudnya Pembangunan Maluku Emas.