Masih Misteri, HMI Dan PMII Desak Polres Tual Segera Ungkap Kasus Kematian SK

IMG20231130134942 3 scaled
Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tual-Malra saat demo di depan Mapolres Tual pada Kamis (30/11/2023).

Langgur, MalukuPost.com – Wanita muda berinisial SK (17) yang ditemukan tidak bernyawa di sekitar bundaran depan SPBU Un Kota Tual, Minggu (12/11/2023) dinihari, hingga kini kasusnya belum terungkap siapa pelakunya.

Kasus tersebut mendapat perhatian sekaligus mengetuk hati nurani dari sejumlah mahasiswa di Kota Tual.

Sehari pasca kematian SK, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tual-Malra dan Badan Eksekutif Mahasisiwa (BEM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persada Evav Tual menggelar aksi demo.

Aksi demo tersebut dilakukan pada dua titik yakni bundaran depan kantor DPRD Kota Tual dan depan Mapolres setempat.

Tak cukup sampai disitu, aksi demo dari kelompok mahasiswa pun kembali digelar dengan dua titik yang sama sebelumnya.

Pantauan MalukuPost.com, aksi pada hari Kamis (30/11) tersebut dilakukan oleh Pengurus HMI dan Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tual-Malra.

Dalam aksi itu, mereka mendesak Polres Tual untuk segera mengungkap kasus kematian SK dan menangkap pelakunya karena sudah du minggu kasus ini dilidik.

Lewat para orator, mereka mempertanyakan laporan awal anggota Satlantas Polres Tual bahwa korban (SK) diduga meninggal dunia karena laka lantas, karena dinilai tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di TKP.

Massa aksi juga menanyakan kasus dugaan penganiayaan, pembunuhan dan pemerkosaan yang terjadi sebelumnya di Kota Tual yang hingga kini belum dapat diungkap oleh Polres setempat.

Sempat terjadi adu mulut antara massa aksi dengan anggota Polres Tual yang melakukan penjagaan saat demo berlangsung.

Aksi adu mulut tersebut menimbulkan ketegangan di halaman Mapolres.

Mass aksi menuntut untuk bertemu dengan Kapolres untuk meminta penjelasan terkait progress kasus ini, sekaligus menyerahkan pernyataan sikap mereka.

Namun, saat demo berlangsung, Kapolres Tual tidak berada di tempat (luar daerah). Para pendemo pun akhirnya bertemu dengan Waka Polres Kompol Teddy didampingi Kasat Reskrim Iptu Rifaat Hasan.

Sebelum mengakhiri aksi, para mahasiswa ini membacakan tuntutan pernyataan sikap dihadapan Wakapolres.

Untuk diketahui, hingga memasuki minggu kedua pasca kematian SK, Polres Tual telah memeriksa 25 orang saksi.

Pos terkait