Wattimena Optimis Partai Demokrat Raih Satu Kursi Di DPR RI

Langgur, MalukuPost.com – Calon Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Maluku asal Partai Demokrat, Michael Wattimena optimis raih satu kursi di DPR RI pada Pileg nanti.

420519415 10219512526522607 3410710918174676176 n 2 jpg
Dr. Michael Wattimena, SE., MM. (Calon Anggota DPR RI Dapil Maluku)

Hal itu disampaikannya di Langgur saat berkunjung ke Kota Tual dan Kabuetan Maluku Tenggara (Malra), Rabu (25/1/2024).

Selain, dirinya juga yakin, partai besutan Soesila Bambang Yudhoyono itu akan meraih kursi di DPRD Provinsi Maluku.

”Saya yakin dan optimis, satu kursi DPR RI dari empat kursi yang direbut akan jadi milik Partai Demokrat, termasuk dua kursi Anggota DPRD Provinsi Maluku dari dapil VI (Malra, Kota Tual dan Aru ) akan diperoleh Demokrat,” tukasnya.

Diketahui, Michael Wattimena adalah mantan Anggota DPR RI periode 2014-2019 dari dapil Papua Barat.

“Kehadiran saya di Malra dan Kota Tual ini selain sebagai Calon Anggota DPR RI, juga perpanjangan tangan partai (selaku Pengurus DPP Demokrat), ingin melihat dan memantau konsolidasi Partai Demokrat di kabupaten/kota Provinsi Maluku, untuk pemenangan pileg dan pilpres tanggal 14 Pebruari 2024,” ungkapnya.

Berjuang Untuk Mengembalikan Maluku Sebagai Lumbung Ikan Nasional

Kepada awak media, Wattimena bertekad untuk memperjuangkan Maluku Lumbung Ikan Nasional (M-LIN) dan Ambon New Port.

Sebelumnya, dua program strategis nasional sejak era kepemimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo ini hilang tanpa bekas.

Padahal kedua program itu untuk membangun Maluku maju, sejahtera, berkeadilan dan keluar dari tingginya angka kemiskinan sebagai Provinsi termiskin keempat di Indonesia.

Namun, dirinya tidak mempersalahkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya atas hilangnya dua program strategis nasional.

”Provinsi Maluku masuk zona keempat daerah termiskin di Indonesia, olehnya itu ke depan Maluku harus setara dan sejajar bersama Provinsi lainya,” tegas Wattimena.

Provinsi Maluku, lanjut dia, tidak boleh terdistorsi dengan situasi saat ini. Maluku sudah saatnya bangkit, sebab memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat potensial.

”Maluku punya potensi kelautan dan perikanan sangat besar. Ini dibuktikan dengan 9,4 persen adalah lautan dan 7,6 persen daratan. Jujur, saya sebagai anak Maluku sedih, sebab dua program strategis Nasional yakni M-LIN dan Ambon New Port hilang tanpa ada kesan serta pesan,” sesalnya.

Sejak tahun 2001, masyarakat Maluku sangat menyambut baik dan gembira dengan kehadiran dua program strategis dimaksud. Namun, hingga tahun 2003 semuanya sirna.

”Program M-LIN dan Ambon New Port, sebagai program strategis nasional hingga tahun 2003 hilang, tanpa kesan dan pesan, bahkan aromanya sudah tidak terdengar lagi,” tegasnya.

Dirinya berharap kedepan nanti M-LIN dan Ambon New Port harus dihidupkan kembali, karena Maluku memiliki tiga wilayah penangkapan ikan (WPP) potensial yakni laut Arafura, Banda dan Seram.

”Ini (M-LIN dan Ambon New Port) harus dihidupkan, karena warga Maluku akan mendapat asas manfaat besar, yakni hasil produksi ikan tuna untuk eksport akan diolah sendiri jadi barang jadi di daerah dan membuka lapangan kerja bagi ribuan orang,” tandasnya.

Pos terkait