Ambon, – Maluku Post.com, – Untuk mempromosikan keberagaman budaya, menginspirasi kreativitas dan memperkuat identitas kolektif masyarakat, Persekutuan Mahasiswa Pulau Kisar menyelenggarakan Pagelaran Seni dan Budaya Kisar Baku Dapa ke-4, di Gedung Xaverius, Senin, 11 Maret 2024.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena saat menghadiri kegiatan dimaksud mengatakan, pagelaran seni dan budaya tidak hanya menciptakan kesempatan untuk berkumpul dan berbagi pengalaman, tetapi juga merupakan cara yang efektif untuk melestarikan dan meneruskan kearifan lokal kepada generasi muda Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya. Dengan mengenalkan seni dan budaya tradisional, mereka dapat memastikan warisan budaya tetap hidup dan berkembang di masa depan.
“Momentum yang tidak saja mempertemukan warga Kota Ambon asal Pulau Kisar, tetapi juga kegiatan untuk mempertahankan kearifan lokal dan wajib dijaga generasi muda Kisar dimanapun berada termasuk di Kota Ambon,” katanya.
Bodewin menerangkan, nilai adat istiadat adalah bagian penting dari identitas dan keberlanjutan budaya suatu masyarakat. Mereka tidak hanya mencerminkan sejarah dan tradisi, tetapi juga memberikan landasan bagi hubungan sosial yang sehat dan harmonis. Sebab, memperkuat dan mempertahankan nilai-nilai adat istiadat bisa membantu mengembangkan nilai-nilai kekerabatan, etika dan aspek positif lainnya dalam masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperkuat ikatan sosial dan keberlanjutan budaya.
“Nilai adat istiadat Kisar terus berkembang dan itu menjadi sesuatu yang harus terus dipertahankan. Ini adalah kearifan lokal yang mengajarkan hubungan sosial seperti mengembangkan nilai kekerabatan, etika dan hal-hal positif lainnya,” terangnya.
Sekwan DPRD Provinsi Maluku itu, kemudian menyoroti keberadaan orang-orang Kisar yang dia kenal. Menurutnya, mereka cenderung memiliki perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai lokal mereka. Hal ini mencerminkan warisan budaya setempat dalam membentuk karakter dan perilaku seseorang. Pada akhirnya, dampak positif yang dimiliki orang-orang Kisar di Kota Ambon, menunjukkan kontribusi mereka dalam memelihara keharmonisan dan kebaikan di komunitas mereka.
“Saya kenal banyak di jemaat ada orang Kisar. Jarang buat hal yang aneh-aneh. Semua baik-baik dan ini adalah cerminan dari warisan setempat. Dia memberikan dampak di kota ini,” pungkasnya.
Dari hal diatas, Bodewin lalu menyampaikan komitmennya dalam mempromosikan keragaman di Kota Ambon. Dengan cara merangkul seluruh elemen masyarakat termasuk warga asal Kisar untuk membangun masyarakat yang harmonis dan bersatu. Sebab, pendekatan seperti ini akan makin memperkuat ikatan sosial, menghormati keberagaman budaya dan memastikan partisipasi warga dalam proses pembangunan kota.
“Dalam setiap kesempatan, saya selalu sampaikan bahwa Kota Ambon adalah kota majemuk, yang merangkul seluruh elemen masyarakat yang ada di kota ini termasuk warga asal Kisar,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Bodewin menyebut kegiatan pagelaran seni dan budaya memiliki potensi besar untuk mengikat erat hubungan antar warga, memberikan motivasi dan membangun kebersamaan serta silaturahmi. Dengan mengadakan acara semacam tersebut secara berkala, setiap tahun misalnya, akan dapat menciptakan momen berharga bagi komunitas untuk berkumpul, berbagi pengalaman dan merayakan warisan budaya bersama-sama, karena tidak hanya memperkuat ikatan sosial di antara warga, tetapi juga memperkaya kehidupan budaya dan memperkokoh identitas lokal.
“Mudah-mudahan pertemuan ini mengikat erat hubungan saudara-saudara, memotivasi kita, dan kalau bisa dilakukan setiap tahun untuk membangun kebersamaan dan silaturahmi,” tutup Bodewin.