Laporan Rudi Fofid-Ambon
Ambon, Malukupost.com – Mantan Duta Besar RI untuk Republik Serbia Semuel Samson merasa tidak layak menerima sepucuk ukulele berbahan tempurung dari seniman Ambon Walson Parera.
“Saya merasa tidak layak menerima ini. Sebab limited edition dan tidak ternilai harganya, ” ujar Samson di hadapan Walson dan sejumlah musisi dari Maluku Jukulele Leaders (MJL) di Walang Sibu-Sibu Ambon, Selasa (26/3).
Walson Parera asal Negeri Kusu-Kusu memang sudah lama berniat menyerahkan ukulele buatannya kepada Samson. Hal itu terutama ketika menyaksikan video dukungan Samson kepada MJL.
Samson beberapa kali mengkonfirmasi, apakah benar ukulele itu untuk dirinya. Dia pun tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya.
Walson pun menjelaskan bahan lokal yang dipakai untuk pembuatan ukulele yakni tempurung kelapa dan kayu titi.
Kepada Malukupost.com, Samson menyampaikan apresiasi terhadap ukulele tempurung buatan Walson.
“Ini bukti potensi masyarakat memang luar biasa. Masyarakat itu berdaya dan bisa berkarya, ” ujarnya.
Dijelaskan, dengan apa yang sudah dilakukan Walson, selanjutnya masyarakat bisa mandiri dengan profesinya. Hal-hal seperti ini disebut perlu mendapat dukungan.
Samson tidak hanya mengapresiasi ukulele tempurung karya Walson. Ia pun merasa perlu memberi apresiasi kepada para musisi yang memajukan musik ukulele di Maluku.
Samson memang bertemu sejumlah pengurus MJL dan Ambon Sailing Community (ASC). Ia mengajak Nico Tulalessy dkk berdiskusi beberapa hal tentang rencana kunjungan peserta diklat Kementerian Luar Negeri ke Ambon, Juni 2024.
Para peserta diklat, disebutnya, terdiri dari diplomat-diplomat madya asal Indonesia yang pernah bertugas di luar negeri. Selain itu, hadir pula diplomat dari sejumlah negara Pasifik, seperti Vanuatu dan Papua New Guinea.
Samson menjelaskan, kunjungan para diplomat ini antara lain mempererat hubungan people to people di negara-negara Pasifik dalam spirit sesama Melanesia. (Malukupost)