Bula, Maluku Post.com, – Beberapa provinsi dan kota di Indonesia meraih penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk pengelolaan arsip yang baik. Penghargaan tersebut diberikan pada puncak peringatan Hari Kearsipan ke-53 yang diadakan di Hotel Mercure, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, 29 Mei 2024.
Dari beberapa provinsi dan kota yang mendapatkan penghargaan, Kabupaten SBT meraih penghargaan Hasil Pengawasan Kearsipan untuk kategori “Sangat Baik” dengan nilai 78,28.
Penghargaan ini, setelah Pemkab SBT menunjukkan upaya serius dalam memastikan tata kelola kearsipan yang tertib dan terstruktur, yang penting untuk kelancaran birokrasi dan pelayanan publik.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten SBT, Murad Wokas, mengucap syukur menerima penghargaan atas penataan dan pengelolaan arsip tingkat nasional. Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil penilaian dan pengawasan yang dilakukan ANRI, setelah Kabupaten SBT menunjukkan komitmen dalam mengelola arsip dengan baik dan sesuai standar nasional, sebuah prestasi yang membanggakan untuk seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
“Dari seluruh kabupaten/kota di Maluku, Alhamdulillah hari ini pemerintah SBT menerima penghargaan Penataan dan Pengelolaan Arsip Tingkat Nasional berdasarkan hasil penilaian dan pengawasan Arsip Nasional RI,” katanya setelah menghadiri Rakornas Kearsipan dan Hari Arsip Nasional Ke-53.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen dan dukungan Bupati Abdul Mukti Keliobas, Wakil Bupati Idris Rumalutur, Sekretaris Daerah, serta seluruh OPD dalam peningkatan kinerja di bidang kearsipan. Dukungan dan upaya bersama ini pun telah membuahkan hasil yang membanggakan, membawa Kabupaten SBT meraih penghargaan tingkat nasional dalam penataan dan pengelolaan arsip.
“Ini keberhasilan Pemerintah SBT. Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen dan dukungan Pak Bupati, Pak Wakil Bupati SBT, Pak Sekda dan seluruh OPD terhadap peningkatan kinerja bidang kearsipan,” ujar Wokas.
Meski begitu, Wokas mengaku penghargaan ini belum cukup memuaskan dalam penataan dan pengelolaan arsip di daerah. Sebab, masih banyak yang harus dibenahi dan disempurnakan di tahun-tahun mendatang agar kembali mendapat predikat yang lebih baik lagi. Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan arsip pun akan tetap menjadi prioritas.
“Masih banyak yang harus di benahi dan di tahun yang akan datang, agar dapat memperoleh predikat yang lebih baik lagi dari hari ini,” tutup Wokas.
