Ambon, Maluku Post.com – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Nita Sadali Ie, secara resmi membuka Lomba Bertutur Cerita Rakyat sebagai Warisan Budaya bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah tingkat Provinsi Maluku Tahun 2024 yang mengusung tema “Meningkatkan Budaya Baca Anak dengan Bercerita”.
Lomba secara resmi dibuka pelaksanaannya oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Nita Sadali Ie,di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku, Kamis, 15 Agustus 2024.
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku ini, diharapkan dapat menjadi pemantik tumbuhnya minat baca di kalangan siswa-siswi di Maluku.
Acara pembukaan dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku beserta jajaran, TP-PKK Provinsi Maluku, kepala sekolah serta para guru, orang tua siswa, dewan juri dan pihak terkait.
Nita Sadali mengatakan, lomba bertutur bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan juga langkah strategis dalam mengembangkan budaya literasi di kalangan siswa siswi.
“Di era digital yang serba cepat ini, kemampuan bertutur dan membaca menjadi sangat penting ,”katanya.
Dia menjelaskan, budaya baca adalah salah satu fondasi utama, dalam membangun peradaban yang maju.
“Di tengah era digital yang serba instan, kita dihadapkan pada tantangan besar, dalam menanamkan kebiasaan membaca, terutama pada anak-anak. Kita semua menyadari betapa pentingnya literasi untuk pengembangan karakter, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas anak-anak kita, karena Budaya baca tidak muncul begitu saja, ia perlu ditanamkan dan dibina melalui tiga pilar, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, “ungakpanya.
Sebagai mitra pemerintah, lanjut Nita, TAPI-PKK mendukung program peningkatan budaya literasi bagi anak-anak melalui program Gelari Pelangi atau Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi. Program ini mengedepankan pentingnya peduli pendidikan dan literasi anak sejak dini, dengan cara menumbuhkan minat baca dan belajar pada anak-anak.
“Untuk itu, mari kita jadikan kegiatan bercerita sebagai jembatan untuk menumbuhkan kecintaan membaca di kalangan anak-anak kita, dengan sinergi antara keluarga, sekolah dan masyarakat,” ujarnya.
“Harapannya, melalui lomba lomba bertutur ini, kita dapat menumbuhkan semangat literasi di kalangan siswa-siswi, sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang tidak hanya pandai bertutur kata, tetapi juga memiliki pengetahuan yang luas dan kritis,” harapnya.
Untuk diketahui, lomba diikuti sebanyak 14 peserta. 1 orang peserta berasal dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan 13 peserta lainnya berasal dari Kota Ambon.