Rakor Bersama Tim Paslon, KPU Malra: Debat Pertama Pada Tanggal 30 Oktober

IMG 20241027 171018 1 scaled
Komisioner KPU Malra Melkior Roy Renel (kanan), saat konferensi pers di Langgur, Minggu (27/10/2024). foto:malukupost.com

Langgur, MalukuPost.com – Tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra), terus berjalan hingga saat ini.

Selain kampanye yang saat ini masih dilakukan oleh masing-masing para pasangan calon (paslon) sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, ada pula tahapan lainnya yakni debat publik.

Terkait tahapan yang terakhir disebut ini, KPU Malra telah melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama dengan para paslon Bupati dan Wakil Bupati, Polres Malra, Bawaslu Malra, serta Ketua dan Sekretaris Tim Pemenangan Paslon di Langgur, Minggu (27/10/2024).

Dalam konferensi persnya usai rakor, Ketua KPU Malra Basuki Rahmat Oat menjelaskan, rakor tersebut untuk membahas kesiapan pelaksanaan tahapan debat publik.

Basuki mengatakan, ada beberapa hal yang disepakati sebagai keputusan bersama dalam rakor.

Pertama, pelaksanaan debat publik pertama akan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2024, pukul 19.39 WIT di Kimson Center Langgur.

Kedua, kapasitas pendukung masing-masing paslon yang diizinkan hadir dalam kegiatan adalah 35 orang per paslon.

Ketiga, untuk masing-masing paslon, jika melaksanakan agenda nonton bareng, hanya di posko masing-masing, sehingga tidak menimbulkan kerumuman di depan arena (lokasi) kegiatan.

“Untuk publikasi debat, kita bekerjasama dengan TVRI. Penayangannya akan dilakukan secara tunda. Namun, menjawab kebutuhan warga untuk menonton, maka kami akan menyediakan link live streaming di kanal Youtube dan facebook resmi KPU Malra. Kami akan memasifkan link dan kanal tersebut, agar masyarakat Malra dapat menyaksikan secara langsung lewat live streaming,” ungkap Basuki.

KPU Malra juga telah menyiapkan tema dalam debat publik pertama nanti yakni Maluku Tenggara Aman, Berbudaya, Berdaya Saing, Maju Dengan Sektor Unggulan Serta Modern Dengan Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Pelayanan Publik Yang Inovatif.

“Dari tema tersebut, kita breakdown menjadi enam sub tema yakni penegakan hukum dan kamtibmas, peningkatan sumber daya manusia berdaya saing, budaya sebagai modal sosial, pelayanan publik berbasis digital, tata kelola pemerintahan serta perikanan dan pariwisata,” jelasnya.

KPU Malra, lanjut Basuki, telah menyiapkan para panelis dalam debat publik nanti.

“Karena sub temanya ada enam, maka kami tetapkan panelisnya juga enam orang sesuai dengan kualifikasi akademis dan kepekaan dengan sub tema yang diusung,” kata Basuki.

Keenam panelis dimaksud yakni Dr. Jemmy Jefri Pieters, SH.MH (Dosen Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon); untuk subtema hukum dan kamtibmas.

Untuk subtema peningkatan sumber daya manusia berdaya saing, panelisnya adalah Dr. Saidin Ernas (Dosen Institut Agama Islam Negeri Ambon).

Subtema budaya sebagai modal sosial, panelisnya adalah Prof. Dr. Mus Huliselan (Antropolog, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura Ambon).

Dr. Yosep Antonius Ufi (Akademisi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura Ambon) sebagai panelis subtema pelayanan publik berbasis digital.

Selanjutnya, Prof. Dr. Yusuf Madubun (Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura Ambon) sebagai panelis untuk subtema tata kelola pemerintahan.

Dan subtema perikanan dan pariwisata, panelisnya adalah Prof. Dr. Ir. Alex Retraubun, M.Si (Guru Besar Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura Ambon).

Basuki mengungkapkan, untuk skema debat (sesuai juknis), semua satker adalah sama, yakni ada enam segmen.

Segmen pertama adalah penyampaian visi-misi. Sementara segmen kedua dan ketiga adalah pendalaman visi-misi.

Pada kedua segmen ini, masing-masing paslon akan menjawab pertanyaan dari panelis.

Segmen keempat dan kelima (penajaman visi-misi), para paslon saling bertanya dan menyanggah. Dan segmen keenam yakni clossing statement (pernyataan penutup).

Basuki menegaskan, untuk menghindari bocornya soal-soal sebelum pelaksanaan debat nanti, maka para panleis akan menandatangani pakta integritas.

“Jadi untuk para panelis (sesuai dengan juknis), akan menandatangani pakta integritas,” pungkasnya.

Pos terkait