Tual, MalukuPost.com – Dalam rangka pemberdayaan ekonomi kecil dan kerakyatan, Pom Minyak Goreng Indonesia (POMINDO) Kota Tual dilaunching,
Kota Tual menjadi daerah yang ke-100 di Indonesia yang dilaunching POMINDO.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT PARABU sekaligus owner POMINDO Yaya Sumantri, disela-sela kegkiatan launching (peresmian) Depo Pomindo Kota Tual, Sabtu (16/11/2024).
Depo Pomindo Kota Tual merupakan satu-satunya dan pertama kali di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
“Ini adalah yang pertama kali dan satu-satunya di Maluku dan Maluku Utara kami hadirkan Pom Minyak Goreng ini,” kata Yaya.
Pomindo adalah metode baru dalam hal penjualan minyak goreng.
“Kami menyebutnya cara modern menjual minyak goreng,” ujarnya.
Yaya mengungkapkan, minyak goreng yang nantinya akan disuplai ke Kota Tual adalah jenis CP10 premium (minyak curah) yang setara dengan Minyakita dan Rosebrand.
“Artinya, minyak goreng yang nanti dijual bukan seperti di pasar (tengkulak) yang CP12. Kami sudah komitmen dengan beberapa refinier (penyuling) yang akan menyuplainya kesini,” beber Yaya.
Diketahui, Depo Pomindo Kota Tual akan merekrut oulet-outlet (satu kelurahan 1 outlet, satu desa 1 outlet).
Jika di Kota Tual terdiri dari 27 desa dan 3 kelurahan, berati kedepannya nanti akan ada 30 outlet di Kota Tual.
“Progres kami ke depan, kalau di Kota Tual ada 3 kelurahan dan 27 Desa, maka harus ada 30 outlet di setiap desa dan kami akan bangun bekerja sama dengan Bumdes serta koperasi di Desa. Ini akan menjadi super prioritas kami,” tandas Yaya.
Pemkot Tual menyambut baik kehadiran Pomindo.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tual menyambut baik upaya-upaya inovatif warga dengan kehadiran Pomindo ini.
”Kami menyambut baik dan berterimakasih atas upaya inovatif masyarakat melalui peresmian Pomindo,” kata Pj Sekda setempat Fahri Rahayaan usai meresmikan Depo Pomindo Kota Tual.
Ia berharap, Pomindo membangun koordinasi bersama Disperindag Kota Tual terkait alat ukur (Terra ).
”Harus ada alat ukur yang pas untuk bermanfaat kepada masyarakat, ” ujarnya.
Menurutnya, alternatif Pomindo ini akan menjadi solusi bagi masyarakat membeli minyak goreng dengan berbagai variasi.
Rahayaan juga meminta agar pihak Depo Pomindo memperhatikan faktor hygienitas dalam penyaluran minyak goreng kepada masyarakat.
Sekedar tahu, di Depo Pomindo, warga dapagt membeli minyak goreng dengan harga 2.000, 5.000 hingga ukuran (jumlah) lima liter keatas.