Langgur, MalukuPost.com – Prioritas pemerintahan menuju Indonesia Emas 2045 adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing.
Untuk mewujudkannya, maka salah satu aspek yang harus dibangun adalah pangan dan gizi, karena sangat berpengaruh pada produktivitas dan kualitas SDM.
Kendati demikian, pembangunan pangan dan gizi masih menghadapi tantangan besar.
Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Keterina L. Lappy Huwae mengataan, status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu untuk keberhasilan pembangunan sumber daya manusia.
Hal itu disampaikannya pada kegiatan Aksi Bergizi Tahun 2024, yang dipusatkan di SMP Negeri Unggulan Ohoijang Langgur, Jumat (13/12/2024).
Usia sekolah adalah salah satu kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian khusus, karena dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mengalami kekurangan gizi.
Selain itu, usia anak sekolah juga merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi.
“Kekurangan asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya masalah gizi,” kata Rina.
Lebih lanjut Rina menjelaskan, pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan.
Diketahui, dampak jangka pendek stunting yaitu dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik.
Sedangkan dampak panjangnya adalah dapat menyebabkan postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, meningkatnya resiko obesitas dan penyakit lainnya seperti diabetes, penyakit jantung, stroke dan kanker, menurunnya kesehatan reproduksi, kapasitas belajar, performa kurang optimal saat sekolah, serta produktifitas dan kapasitas kerja tidak optimal.
Kesehatan remaja, lanjut Rina Huwae, merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, karna pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan.
“Ini sangat perlu untuk mendapatkan bagi remaja pendidikan parenting juga pemahaman kesehatan serta pemahaman akan pentingnya penerapan makan dengan pola gizi seimbang,” terangnya.
Gerakan Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswi dalam membiasakan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), makan makanan dengan menu gizi seimbang dan aktifitas fisik.
Untuk itu, Tim Penggerak PKK Malra mengajak masyarakat, para orangtua dan guru untuk lebih memperhatikan status gizi remaja dengan meningkatkan kewaspadaan serta melakukan pencegahan dengan memenuhi asupan gizi dan nutrisi pada anak.
Menurutnya, keberhasilan program Aksi Bergizi sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang cermat serta pemantauan yang berkelanjutan.
Tim Penggerak PKK Malra memiliki peran penting dalam pemantauan serta advokasi, sehingga program ini dapat berjalan secara baik
“Semoga dengan adanya kolaborasi yang baik diantara semua pihak, kegiatan aksi bergizi ini dapat berjalan secara efektif dan efesien sesuai dengan harapan menuju Indonesia Emas 2045,” pingkas Rina Huwae.