Langgur, MalukuPost.com – Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara (Malra), Samuel Huwae menegaskan, penangangan Stunting menjadi salah salah satu prioritasnya.
Selain sebagai isu nasional, kondisi riil dimana Stunting masih menjadi masalah bagi anak-anak di Malra.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Huwae pada kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik dan Balita Gizi Kurang di Ohoi Wain, Kecamatan Kei Kecil Timur, Jumat (24/1/2025).
Huwae mengatakan, Stunting dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak, yang berdampak pada tingkat kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial.
“Olehnya itu penting bagi kita semua untuk berkomitmen agar permasalahan stunting dapat diselesaikan,” ujar Huwae.
Pemda Malra, kata Huwae, telah melakukan berbagai intervensi, baik spesifik maupun sensitif.
Diketahui, saat ini angka Stunting Malra (berdasarkan data E-PPGBM) per Desember 2024 adalah 15,68%, dengan Jumlah Sasaran Balita 8.005 Balita.
“Artinya masih ada 1.145 Balita Stunting. Kita harus bekerja lebih keras lagi untuk dapat mencapai target penurunan stunting menjadi 14% sesuai target nasional,” tandas Huwae.
Huwae mengungkapkan, untuk menjawab tantangan 14 % itu, dibutuhkan inovasi yang harus dikembangkan dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan lapangan yang belum optimal, sumber daya yang dimiliki serta tetap mempertimbangkan kearifan lokal masyarakat adat setempat.
“Stunting bukanlah “Aib”, namun lebih pada perhatian Kita pada asupan gizi yang adekuat, pola asuh orang tua dan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” tegasnya.
Huwae berharap, adanya keterpaduan program dan koordinasi antar pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Desa/Ohoi dalam intervensi sensitif spesifik, sangatlah diperlukan.