Bukan Sekadar Plt., Ronald Lekransy Telah Ubah Wajah Command Center Ambon

Dr. Ronald H. Lekransy, ST., M.Si

Ambon, MalukuPost.com – Sejak ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon pada akhir 2023, Dr. Ronald H. Lekransy, ST., M.Si langsung menunjukkan kapasitas kepemimpinan yang jauh melampaui status sementaranya. Dalam waktu singkat, ia berhasil mengubah Command Center Pemerintah Kota Ambon dari sekadar ikon teknologi menjadi pusat kendali pemerintahan yang efektif, responsif, dan terkoneksi.

Kini, menjelang tahapan job fit jabatan Kepala Dinas Kominfo Sandi yang definitif, publik dan internal birokrasi melihat satu nama yang paling masuk akal: Ronald Lekransy. Kepemimpinannya tidak hanya ditunjukkan lewat retorika, tetapi lewat kinerja konkret dan pencapaian strategis.

Dari Simbol Menjadi Sistem: Transformasi Total Command Center
Sebelum Ronald mengambil alih komando Dinas Kominfo, Command Center Pemkot Ambon memang sudah eksis, namun lebih berfungsi sebagai pusat informasi visualisasi, bukan pengambilan kebijakan. Data dari CCTV, tapping box pajak, hingga sistem informasi OPD belum sepenuhnya terintegrasi. Koordinasi lintas dinas pun masih berjalan sporadis.

Namun sejak awal 2024, Ronald langsung merombak pendekatan itu. Ia menyatukan berbagai OPD—seperti Dinas PUPR, Lingkungan Hidup, Satpol PP, Dishub, BPBD, hingga BPPRD—dalam sistem kendali Command Center melalui rapat resmi yang ia pimpin sendiri. Tujuannya jelas: mengubah Command Center menjadi alat kerja yang terhubung langsung ke pengambilan keputusan Wali Kota.

“Ini bukan ruang pajangan. Ini pusat kendali kota. Semua keputusan strategis harus didukung data real-time,” ujar Ronald dalam rapat koordinasi Command Center, Februari 2024 lalu.

Inisiatif Digital yang Terukur dan Terarah
Tak berhenti di situ, Ronald juga memperkuat infrastruktur Command Center dengan memperpanjang kerja sama dengan PT Lintasarta, penyedia layanan internet dan sistem CCTV. Total 37 titik CCTV kini aktif terpantau dan mendukung sistem pengawasan publik dan pengendalian kebijakan daerah.

Tak hanya internal, Ronald membawa Command Center menjalin kolaborasi eksternal. Ia menerima kunjungan BMKG dan membuka ruang integrasi informasi gempa dan tsunami. Bahkan lembaga seperti Universitas Indonesia dan UMN menjadikan Command Center Ambon sebagai lokasi riset nasional soal ekosistem cek fakta dan penanggulangan hoaks.

Di bawah komandonya, Command Center menjadi pusat koordinasi informasi bencana, pelayanan publik, pengawasan data pajak, hingga keamanan siber yang difasilitasi bersama BSSN melalui inisiatif pembentukan CSIRT.

Birokrat Strategis dan Reformis
Semua capaian itu menunjukkan Ronald bukan sekadar birokrat administratif. Ia adalah pemimpin yang mampu membaca arah zaman, mengubah kelembagaan, serta menghadirkan fungsi teknologi dalam tata kelola modern. Bagi banyak pihak, Command Center hari ini adalah refleksi dari model kepemimpinan Kominfo yang dibutuhkan ke depan.

“Jika Pemerintah Kota Ambon ingin menjaga momentum reformasi digital, maka mempertahankan Ronald dalam posisi strategis bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan,” ungkap salah satu akademisi Unpatti dan juga pengamat kebijakan publik yang enggan namanya dipublikasikan.

Dengan latar belakang akademik S3 dan pengalaman lintas sektor—mulai dari bencana, pembangunan, hingga teknologi informasi—Ronald telah menjawab tantangan masa depan birokrasi. Kini, publik tinggal menanti keberanian Wali Kota untuk menyudahi status “Plt.” dan memberikan mandat definitif kepada sosok yang sudah terbukti membawa perubahan.

Ronald Lekransy telah membuktikan bahwa jabatan bukan yang membentuk kualitas kerja. Sebaliknya, kualitas kerja yang justru membuat jabatan itu layak diberikan.

Pos terkait