Pantauan di lokasi pasar Mardika, para pedagang menaikkan harga jual telur ayam ras dari Rp1.300 menjadi Rp1.500 bahkan ada yang menjualnya Rp1.600/butir.
Dullah, pedagang yang ditemui di pasar Mardika, mengatakan harga telur ayam ras sudah naik di tingkat distributor sejak kemarin dan diikuti oleh pengecer.
“Kita harus menaikkan harga dari Rp1.300 menjadi Rp1.500/butir, bahkan ada teman pedagang yang menaikkan hingga Rp1.600/butir agar tidak merugi,” ujarnya.
Pedagang lain, Rustam, mengatakan dirinya menjual telur ayam ras Rp1.600/butir sebab di setiap ikatan pasti saja ada telur yang pecah.
“Supaya tidak merugi terpaksa kita naikkan harga,” katanya.
Inang, agen pemasok telur dari Surabaya yang ditemui di tokonya di kawasan pasar Mardika, mengakui kalau harga telur ayam memang sudah naik sejak dua hari lalu yakni dari Rp235.000 menjadi Rp245.000/ikat (180 butir).
“Jadi kalau di pasar sudah pasti para pedagang menjual dengan harga Rp1.500/butir,” ujarnya.
Walaupun, lanjutnya, ada saja pedagang yang sengaja menaikkan harga hingga Rp1.600/butir guna mencari keuntungan.
“Saya kira masyarakat Kota Ambon sudah terbiasa dengan fluktuasi harga telur sebab paling lambat tiga hari sudah terjadi lagi perubahan harga,” katanya.
Naiknya harga telur tidak mempengaruhi harga daging sapi segar yang tetap dijual dengan harga Rp90.000/kg, telur ayam kampung Rp3.500/butir dan telur burung puyuh Rp1.000/tiga butir. (ant/MP)