Ambon, Malukupost.com – Pemberian rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Calon Bupati Buru Selatan (Bursel) Safitri Malik, bakal menjadi langkah Bupati Bursel Tagop S Soulissa di perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku tahun 2023 mendatang.
Mantan Ketua Panwas Kabupaten Bursel, Yusuf Solissa mengatakan, Safitri Malik yang merupakan istri Tagop telah menyambangi sejumlah Partai Politik (Patrol) agar bisa mendapat rekomendasi. Sejumlah Parpol tersebut diantaranya PDIP dan PKPI.
“Pilkada Bursel ini sangat menarik. Safitri Malik yang sudah memastikan diri maju di bursa Pilbup. Dia bakal menjadi lawan tangguh bagi paslon yang lain, karena dia adalah istri dari Bupati Bursel Tagop Soulisa,” ujarnya dalam rilis yang diterima media ini, Kamis (16/1).
Solissa katakan, rekomendasi PDIP kepada Safitri lebih menarik perhatian ketimbang restu dari PKPI. Sebab, dukungan partai besutan Megawati Soekarnoputri ini akan menentukan nasib PDIP di Pilkada 2023 mendatang. Secara garis besar, PDIP layak memberikan rekomendasi kepada Safitri selaku kader. Namun, calon lainnya juga punya kesempatan yang sama.
“Kenapa demikian, PDIP harus berpikir matang untuk memberikan rekomendasi, dengan pertimbangan pemilihan gubernur 2023 mendatang,” tandasnya.
Dijelaskan Solissa, Tagop Soulisa sebelumnya masuk bursa calon gubernur 2018 sebagai seorang Bupati Bursel. Dan bila Safitri terpilih, tidak menutup kemungkinan Tagop kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur Maluku periode mendatang dengan memakai kekuatan basis dari Safitri. Dan saat ini Tagop tak lagi memiliki kekuatan di internal PDIP, usai namanya tidak terdaftar sebagai pengurus DPD PDIP Maluku. Hal ini, memaksakan Tagop menguatkan basis di luar partai, yakni mengantarkan istrinya menjadi Bupati Bursel periode 2020-2025.
“Saat ini Tagop itu sudah lemah di partai, hal itu terlihat dengan menurunnya suara PDIP di Bursel, yang sebelumnya meraih empat kursi, kini hanya dua kursi, dia juga tidak masuk dalam pengurus DPD Maluku. Jika Safitri terpilih, maka Tagop akan menguat dan bisa jadi penantang Ketua DPD PDIP Maluku Murad Ismail di Pilgub tahun 2023 mendatang,” bebernya.
Solissa yang juga aktivis HMI menambahkan, nasib PDIP dan Murad Ismail ditentukan dari rekomendasi partai kepada empat bakal calon di Pilkada serentak di Maluku.
“PDIP jika salah memberikan rekomendasi, kemungkinan besar Murad Ismail terancam. Bisa jadi Tagop Soulisa sebagai penantangnya, entah sebagai gubernur atau wakil gubernur dengan kekuatan basis dari istrinya kelak,” pungkasnya.
Untuk diketahui, telah tercatat sebanyak 270 daerah yang mengikuti pemilihan kepala daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.
Khusus untuk Maluku ada empat daerah yang bakal mengikuti Pilkada serentak 2020 yakni Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya (MBD) dan juga Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).