Ambon, Malukupost.com – Kepala BKN, Bima Haria Wibisana menyatakan hasil tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2020 di Provinsi Maluku lebih tinggi dari Provinsi Maluku Utara (Malut).
“Kalau di Maluku tingkat kelulusan 27 persen dari peserta Ujian, tapi kalau di Maluku Utara hanya 17 persen. Jadi beda jauh dengan tingkat kesulitan yang sama,”ujarnya saat pertemuan bersama dengan Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota, yang berlangsung di lantai tujuh kantor Gubernur, turut dihadiri Wakil Gubernur, Barnabas Orno, Jumat (21/02/2020).
Wibisana katakan, akibat dari minimnya peserta yang tidak lolos passing grade pada tes SKD membuat sejumlah formasi jabatan yang kosong dan belum ada kebijakan apapun tentang itu.
“Belum ada kebijakan apapun, kita masih kosentrasi untuk pelaksanaan tes SKD karena belum selesai. Jadi akan dilihat secara nasional apakah kekosongannya masif atau tidak. Kalau masif mungkin akan ada intervensi kebijakan lagi, tapi kalau tidak mungkin kita akan coba untuk penerimaan CPNS 2020 di bulan september mendatang,”ungkapnya.
Menurut Wibisana, ada sejumlah daerah yang saat ini mengajukan permohonan ke BKN dikarenakan tingkat kelulusan yang rendah seperti di Provinsi Maluku Utara.
“Mereka sementara ini lagi mengajukan apakah bisa diisi nanti setelah SKD dengan perengkingan atau menunda formasi itu untuk penerimaan CPNS di bulan september nanti, ini masih belum dirapatkan di panitia seleksi nasional (Panselnas) penerimaan CPNS, jadi kita menunggu hasil rapat di paselnas,”bebernya.
Wibisana menambahkan, terlepas dari hasil tes SKD pihaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi Maluku yang sudah melaksanakannya dengan baik.
“Sampai hari ini pelaksanaan CPNS di Indonesia khususnya di Maluku tidak mengalami kendala yang berarti, walaupun sebagai daerah kepulauan tapi berjalan dengan baik,”pungkasnya.