Kormomolin, MalukuPost.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah kepulauan Tanimbar semenjak dua hari yakni Minggu dan Senin (3-4 Mei 2020) mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah desa di wilayah itu.
Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon yang didampingi kepala dinas Bina Marga, kadis Cipta Karya dan Kepala BPBD serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya, meninjau lokasi sumber penyebab terjadinya banjir di desa Lorwembun dan Alusi Batjasi kecamatan Kormomolin, Rabu (6/5/2020).
Sesuai data pemerintah desa Lorwembun, ada 35 rumah warga yang rusak berat dan 180 rumah terendam banjir, sementara di desa Alusi Batjasi, ada 8 rumah rusak berat dan 50 rumah warga setempat terendam banjir setinggi 1,5 meter.
Berdasarkan pantauan media ini, tak hanya rumah dan harta benda, derasnya air yang meluap dari sungai disamping perkampungan itu juga merusak fasilitas umum seperti jalan dan pagar di kedua desa tersebut.
Air yang naik setinggi dada orang dewasa itu mengharuskan warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman yakni di sekolah, Gereja dan juga ke dataran tinggi.
Di desa Lorwembun Bupati dan rombongan juga meninjau talud penahan ombak yang rusak berat akibat dihantam ombak dan angin kencang selain rumah dan jalan yang rusak, ada beberapa barang milik warga seperti tempat tidur terendam air, pakaian yang terbawa air dan juga cadangan makanan seperti padi yang baru dipanen dan belum sempat diolah jadi beras juga ikut terendam air.
“Kerugian rumah dan harta benda di Desa Alusi Batjasi ditaksir mencapai Rp1 miliar, sedangkan di Desa Lorwembun bisa mencapai Rp2 miliar karena Lorwembun itu satu desa mengalami kerusakan. Tapi untuk pembenahannya bisa mencapai Rp6 miliar,” ujarnya.
Menurut Bupati Fatlolon, pemerintah daerah akan bertindak cepat mengatasi bencana itu. Bantuan awal yang akan diberikan adalah pemberian sembako berupa beras, susu, gula, mie instant dan minyak goreng.
“Bantuan awal ini akan dipantau terus jika ada kerawanan pangan, maka Pemkab Tanimbar akan bantu berikan bantuan sembako lagi sebab kebun-kebun mereka juga terendam banjir dan terancam akan gagal panen,” janjinya.
Dijelaskan Bupati Fatlolon, kebutuhan anggaran penanganan bencana akan dibahas bersama tim anggaran pemerintah daerah dan DPRD sehingga secepatnya dilakukan penanganan pasca banjir. Langkah penanganannya akan segera dilakukan agar masyarakat dapat beraktifitas dengan tenang tanpa rasa takut akan ada musibah banjir susulan, selain itu ditinya akan menyurati Dandim 1507/Saumlaki dan Kapolres Maluku Tenggara Barat untuk meminta dukungan TNI-POLRI dalam upaya pemulihan dan bakti sosial pasca bencana banjir di dua desa itu.
“Beberapa pekerjaan yang akan dikerjakan adalah membentuk talud di daerah-daerah yang rawan banjir termasuk dipinggiran sungai, memperbaiki rumah warga yang rusak dan jalan-jalan desa yang kerusakannya cukup berat termasuk penataan ulang drainase desa,” katanya.
Di dua desa itu, bupati Fatlolon berpesan kepada pemerintah desa dan masyarakat untuk tidak mengambil pasir atau tanah di sekitar talud yang dibangun oleh pemerintah.
“Masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, dengan tidak membuang sampah di areal yang berpotensi menimbulkan tersumbatnya saluran air dan mengakibatkan terjadinya banjir pada musim hujan,” pungkasnya.