Ambon, MalukuPost.com – Niat merayakan malam Tahun Baru (01/01/2023) bersama teman, salah satu Pengurus Partai Hanura Kota Ambon sekaligus Anggota Brigade DPD Hanura Provinsi Maluku, Fenly Likumahua mala babak belur dihajar sekelompok orang tak bertanggung jawab, di kediaman (rumah dinas) Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Karang Panjang, Ambon.
Pemukulan ini mengakibatkan dirinya harus menginap di RS Bhayangkara Ambon, dengan kondisi memar di sekujur tubuhnya, bahkan sampai telinganya mengeluarkan darah.
Saat dijumpai wartawan di Ambon, Selasa (03/01/2023) korban menceritakan awalnya ia diajak oleh teman perempuannya bernama Aprilia Ria ke kediaman Wagub Maluku, untuk merayakan malam tahun baru disana.
Sesampainya ditempat tujuan, ternyata baru ia ketahui kalau Aprilia ini juga diajak oleh salah satu pria bernama Frenly yang diduga salah satu Satpol PP yang bertugas disitu.
“Sampai disana, orang yang ada di kediaman sudah pada mabuk, dan mungkin hanya beta (saya) yang masih stabil. Beta juga sempat ditawari untuk sama-sama mencicipi minuman keras oleh salah satu orang yang tidak diketahui namanya,” ungkapnya dengan dialeg Ambon.
Selang berjalannya waktu, kebersamaan merayakan malam tahun baru itu berjalan dengan baik.
Akan tetapi, ketika ia hendak pulang meninggalkan tempat tersebut sekitar pukul 05.00 pagi, tiba-tiba ada yang memukulnya dari belakang.
“Tanpa sebab dan tak tahu apa-apa, tiba-tiba pukulan masuk. Beta tidak tahu alasannya apa, tapi beta yakin mereka mau beta pulang sama-sama dengan Aprilia”
Menghindari hak buruk yang menimpanya, ia sempat melarikan diri untuk meminta pertolongan kepada Satpol PP yang sedang berjaga dikediaman, namun tidak ada satupun yang membantu sehingga dirinya terus dipukuli hingga babak belur.
Pemukulan itu baru bisa berakhir ketika ada seorang Satpol PP yang mengenal orang tuanya.
“Saat beta sebut beta papa punya nama barulah ada satu orang Satpol PP yang kenal lalu amankan beta. Satpol PP itu bernama kaka Noce, dia yang bantu selamatkan beta lalu meminta rekannya yang bernama Nando untuk antar beta pulang ke rumah,” terangnya.
Adapun, Satpol PP bernama Nando ini juga menyaksikan saat korban dihajar habis-habisan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan keluarga dekat dari Wagub Maluku.
Namun, ketika ditanyai oleh keluarga korban terkait para pelaku yang sudah melakukan tindakan tak terpuji itu, Nando mengaku saat itu ia sementara tidur dan tidak mengetahui apa yang terjadi.
“Setelah keluarga cari tahu, ternyata mereka semua yang ada itu bukan hanya teman tapi mereka semua adalah saudara. Untuk yang pukul namanya beta tidak tahu, tapi wajahnya beta ingat dan yang pasti dia itu saudara sepupu anaknya pak Wakil Gubernur. Yang pukul juga lebih dari satu orang mungkin karena keluarga jadi ikut-ikutan,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, keluarga korban sudah melaporkan kejadian memilukan ini ke Polresta Pulau Ambon.
“Sampai dirumah, beta sampaikan langsung ke keluarga, dan saat itu juga keluarga langsung lapor ke Polresta Pulau Ambon. Hasil visum juga sudah dibawa kesana,” pungkasnya.
Menanggapi kejadian ini, Komandan Brigade DPD Hanura Provinsi Maluku, Hasan Ilihelu mengaku sangat menyesali tindakan anarkis yang dialami oleh rekan satu partainya itu.
“Korban adalah salah satu anak buah Brigade Provinsi Maluku sekaligus pengurus DPD Hanura Kota Ambon. Oleh karena itu sangat disayangkan, dan kami dari Partai akan mengambil langkah-langkah supaya masalah ini bisa diselesaikan,” cetusnya.
Mengingat korban yang saat ini masih berbaring di RS Bhayangkara, dirinya menegaskan upaya atau langkah-langkah yang diambil adalah menempuh jalur hukum.
“Langkah selanjutnya, kami akan tempuh jalur hukum,” tandasnya.
Untuk diketahui, korban masih dirawat di Bangsal Mutiara, RS Bhayangkara Ambon. Korban dipukul pada bagian kepala, badan, serta pada bagian telinga yang mana menyebabkan memar, bengkak dan mengeluarkan darah.
Hingga kini juga, belum diketahui pasti penyebab tindakan penganiayaan tersebut. Akan tetapi, dipastikan para pelaku akan segera diamankan pihak kepolisian.