Tual, MalukuPost.com – Pemerinth Kota (Pemkot) Tual melakukan pergeseran anggaran untuk menyelesikan pembangunan rumah warga yang rusak akibat konflik beberapa bulan lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Tual Adam Rahayaan disela-sela kegiatan peletakan batu pertama pertama pembangunan rumah warga yang rusak akibat konflik beberapa bulan lalu.
Kegiatan sekaligus rekonstruksi yang ditangani langsung oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Tual tersebut, dipusatkan di kompleks Yarler, Selasa (30/5/2023).
Wali Kota Rahayaan mengungkapkan, konflik antar warga Yarler dan Banda Ely tersebut terjadi usai ditetapkannya APBD Kota Tual. Namun demikian, pihaknya tidak ingin dikatakan lalai dalam penanganan konflik dimaksud.
Akhirnya, lanjut Wali Kota Rahayaan, bersama DPRD setempat sepakat untuk menggunakan pergeseran anggaran, dengan menyurati Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI perwakilan Maluku.
“Nanti pada saat pembahasan perubahan APBD baru akan tampak pada batang tubuh perubahan anggaran. Ini sistim yang sudah lazim di seluruh republik Indonesia. Kabupaten/Kota lain di republik ini sudah jalan dengan sistim pergeseran anggaran itu,” ungkap Wali Kota.
Untuk diketahui, anggaran yang dikucurkan Pemkot Tual untuk bangun rumah warga tersebut sebesar Rp. 6 Miliar, dan bersumber dari APBD Kota Tual Tahun 2023.
Anggaran dimaksud akan digunakan untuk membangun 97 unit rumah yang terdiri dari kategori rumah rusak berat, sedang dan ringan.
“Nanti pada saat pembahasan perubahan APBD baru akan tampak pada batang tubuh perubahan anggaran. Ini sistim yang sudah lazim di seluruh republik Indonesia. Kabupaten/Kota lain di republik ini sudah jalan dengan sistim pergeseran anggaran itu,” ungkap Wali Kota.
Usai melakukan presentasi dihadapan BPKP RI perwakilan Maluku, disepakati beberapa hal diantaranya tipe rumah, anggarannya, jumlah rumah yang akan dibangun.
“Setelah balik dari Ambon, kita undang korban hadir di pendopo kita presentasikan rumah yang akan kita tawarkan kepada masyarakat. Saya bilang kalau tipe rumah sesuai ukuran rumah yang rusak tidak mungkin. Kita tawarkan tipe rumah yang seperti yang akan dibangun. Jadi bapak-ibu korban yang berdomisili disini mohon untuk bisa dimaklumi, karena langkah diambil ini adalah langkah yang paling nekat untuk saya berani melakukan pergeseran anggaran,” ungkapnya.