Freitsna Sopaheluwakan: Tete Manis Angkat Katong Punya Muka

juara1
Freitsna Sopaheluwakan dan Chamalia Suitela sebagai pemenang LCLDN 2023 berpose dengan pelantun lagu juara, "Baku Kele" Novalita Kolibonso di RRI Jakarta, 21 Desember 2023 (Foto Ocha Hethary)

Laporan Rudi Fofid-Ambon

Malukupost.com – Tak ada ledakan ekspresi luar biasa pada raut wajah komposer Freitsna Sopaheluwakan, ketika Ketua Dewan Juri Trie Utami membaca namanya sebagai juara 1 Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) 2023, di Jakarta, 21 Desember lalu. Dia malah tersipu, malu-malu naik ke atas panggung. Badannya sedikit membungkuk, memberi hormat kepada dewan juri yang berdiri di atas pentas.

Seusai penobatan pemenang, biduanita Novalinda Kolibonso naik ke pentas untuk menyanyikan lagi “Baku Kele” sebagai lagu pemenang. Novalinda sempat merangkul Frietsna dan beri ucapan selamat. Namun sosok sederhana ini hanya tersenyum tipis. Apa sebenarnya yang ada dalam pikiran lulusan IAKN Ambon ini?

“Tete Manis paleng bae. Antua angkat beta dengan dua saudara perempuan punya muka, di muka manusia-manusia hebat,” ungkap Freitsna kepada Malukupost.com, tadi malam. Dua saudara perempuan yang dia maksud adalah Chamalia Suitela dan Novalinda Kolibonso.

Freitsna memang patut bersyukur sebab LCLDN 2023 diikuti 184 peserta dari seluruh Indonesia. Setelah melalui seleksi ketat, Freitsna dan Chamalia sebagai penulis lagu “Baku Kele” diundang ke Jakarta sebagai salah satu dari 12 finalis.  Keduanya mempercayakan Novalinda sebagai pelantun di hadapan dewan juri.

Dewan Juri diketuai Trie Utami dan terdiri dari “manusia-manusia hebat” sebagaimana disebut Freitsna. Juri lainnya Dwiki Dharmawan, Helvy Tiana Rosa, Viky Sianipar, Ivan Nestorman, Sundari Sukotjo, dan Ivan Edbert.

Sastrawan Helvy Tiana Rosa berpendapat, lagu “Baku Kele” sungguh bagus  dan disukainya.  Alasannya, lagu tersebut liriknya kuat, nadanya bagus.  Walau “Baku Kele” berbahasa daerah, tetapi lagi tersebut menurut Helvy berisi pesan untuk NKRI.

Freitsna bercerita lagu “Baku Kele” dikerjakan bersama Chamalia Suitela dari jarak jauh. Freitsna berada di Ambon sedangkan Chamalia di Banyuwangi, sebab menjadi pendeta di sana. Pada babak grand final inilah baru mereka bertemu di Jakarta.

“Chamalia menulis lirik sampai selesai, dan menjadi pencipta kedua untuk lagu Baku Kele,” jelas Freitsna.

Bagi Freitsna, kemenangan di RRI Jakarta ini adalah kemenangan ketiga. Dia pernah menjadi juara pada Jambore Nasional IAKN se-Indonesia, dan juara cipta lagu untuk kategori grup vokal pada Pesparawi Papua Barat. (Malukupost.com)

LIRIK LAGU BAKU KELE

Komposer: Freitsna Sopaheluwakan & Chamalia Suitela
Vokal: Novalinda kolibonso

Ale di sana, beta di sini
Katong tapisah tapi satu jantung e
Potong di kuku rasa di daging
Ale rasa beta jua rasa e
Deng salawaku beta cakalele
Par jaga rasa sayang bae-bae
Biar beda suku budaya deng agama
Mari katong semua jaga tanah putus pusa e

Sio manis lawang e
Ale deng beta baku kele rapat e
La rasa sayang e
Mari katong jaga tanah tumpa darah e
Jang baku pele
Kalau ada salah sio bicara bae-bae
Ale deng beta orang sudara
Seng boleh sampe bakalae

Pos terkait