Sebanyak 35 SMP Di Malra Akan Melaksanakan UNBK

UNBK SMP di Malra
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara, Clemens Welafubun, S.Pd. Jumat (11/3/2020)

Langgur, Malukupost.com – Dari 48 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), sebanyak 35 sekolah akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun Ajaran 2019-2020.

“Sampai hari ini sudah 35 SMP yang melaksanakan UNBK. Masih tersisa 13 sekolah yang belum melaksanakannya. Rata-rata berada di wilayah Kei Besar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Malra, Clemens Welafubun di Langgur, Jumat (13/3/2020).

Welafubun mengungkapkan, di kecamatan Kei Besar Utara Timur belum ada satu pun SMP yang berpartisipasi dalam UNBK. Untuk kecamatan Kei Besar yakni SMP Bombay dan SMP Wear, sedangkan untuk kecamatan Kei Besar Selatan adalah SMP Sather.

Menurutnya, di wilayah Kei Besar Utara Timur belum dapat melaksanakan UNBK karena faktor akses jaringan internet yang sulit dijangkau. Sedangkan untuk beberapa wilayah lainnya seperti Bombay belum dapat dipastikan kendalanya.

“Kita akan lihat apa kendalanya disana, dan untuk wilayah Utara Barat juga, kami akan dorong terus,” tandasnya.

Welafubun menegaskan, pihaknya tetap optimis, bahwa semua sekolah tingkat SMP di Malra pada tahun 2021 sudah dapat melaksanakan ujian berbasis online. Dinas Pendidikan akan terus berupaya mengoptimalisasi ketersediaan fasilitas penunjang ujian.

“Dari ke 35 sekolah tersebut, 28 SMP adalah pelaksana UNBK mandiri dan 7 SMP lainnya berstatus merger (bergabung dengan sekolah lain),” tuturnya.

Menurutnya, 28 sekolah dengan pelaksanan UNBK mandiri adalah sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Kendati fasilitas yang sedikit menghambat, namun pihak sekolah mampu melaksanakannya.

Untuk itu, pada tahun 2020 ini, pihaknya terus memprogramkan pengadaan komputer bagi sekolah yang belum memiliki sarana tersebut.

“Kami akan terus berupaya sebagai bentuk terobosan dan dukungan untuk setiap satuan pendidikan agar bisa melaksanakan sistem ujian online di tahun mendatang,” katanya.

Welafubun berharap, kiranya perangkat komputer di ke 35 sekolah saat ini tidak sekedar hanya dimanfaatkan untuk pelaksanaan ujian akhir saja, namun juga untuk pelaksanaan ujian lainnya dan kegiatan pembelajaran lainnya yang berbasis IT. (MP-15)

Pos terkait