Langgur, MalukuPost.com – Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun menegaskan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) adalah sebuah pergerakan, bukan hanya sebuah wadah berhimpun saja.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Perayaan Syukur Dies Natalis Ke-18 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tual dan Maluku Tenggara Tahun 2020 di Langgur, Selasa (10/11).
“GMKI adalah sebuah pergerakan maju bukan pergerakan mundur. GMKI Malra dan Kota Tual adalah GMKI yang besar bukan GMKI sebaliknya, dimana telah melahirkan banyak tokoh muda yang turut ambil bagian dalam membesarkan Malra dan Kota Tual,” ujarnya.
GMKI Malra dan Kota Tual harus menjadi GMKI yang mampu mewartakan suka cita, perdamaian dan kesatuan dalam kepelbagaian sebagaimana moto organisasi yakni Ut Omnes Unum Sint (supaya mereka menjadi satu).
“GMKI Malra dan Kota Tual harus mampu memberikan ciri Kekristenan yang penuh kasih dan persaudaraan,” imbuhnya.
Diungkapkan bupati Hanubun, saat ini bangsa kita diperhadapkan pada berbagai isu dan Gerakan-gerakan yang merongrong kesatuan dalam kemajemukan kita sebagai satu bangsa, satu bahasa, satu tumpah darah, tanah air Indonesia.
“Kita sedih, terlebih karena isu yang dibangun untuk mencoba merongrong kesatuan kita adalah isu-isu terkait dengan keyakinan kita sebagai umat beragama. Kita orang Kei sudah punya pengalaman pahit dengan perpecahan karna isu agama,” tuturnya.
Menurutnya, pengalaman tersebut semakin menguatkan kita untuk menghadang segala macam cobaan yang mau menerpa kebersamaan kita dalam kepelbagaian di Bumi Larwul Ngabal.
“Politik Identitas, bukanlah jalan politik yang baik bagi sebuah komitmen keutuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita adalah negara besar bukan negara eceh- eceh yang mudah dibodohi dan diprovokasi untuk memecah belah kita. Kita harus tetap satu dalam kepelbagaian,” tandasnya.
Selain itu, pesatnya teknologi informasi dan semakin aktifnya media sosial yang mempengaruhi setiap jam kehidupan, haruslah disaring secara baik dan dewasa. Jangan memperkeruh persaudaraan kita dengan postingan-postingan negatif, tetapi taburi media sosial dengan status-status yang menyejukan hati setiap orang.
Bupati Hanubun menambahkan, postingan-postingan negatif adalah postingan orang-orang yang dangkal moral dan agamanya, yang ingin menghancurkan kedamaian yang telah kita ciptakan sekian lama.
“Satu hal yang saya percaya, saat ini, saya dipilih untuk menjadi Kepala Daerah, bukan hanya atas dasar kebolehan saya sendiri, tetapi yang pasti, saya terpilih menjadi kepala daerah, oleh karena kehendak Allah. Karena ada tertulis dalam Alkitab Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Roma Pasal 13 Ayat 1 sampai dengan 2, disebutkan bahwa Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang diatasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barang siapa yang melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Saat ini, ketika saya berdiri disini sebagai kepala daerah, itu semua karena kehendak Allah,” katanya.
Bupati Hanubun menjelaskan, Dies Natalis GMKI Cabang Malra dan Kota Tual Tahun 2020 ini adalah momen pergerakan untuk perdamaian sejati, konsolidasi organisasi dan penguatan kapasitas kader untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, dibawah sorotan tema Pergunakanlah Waktu dan Tetap Berpengharapan, dirinya menaruh harapan yang besar kepada GMKI Cabang Malra dan Kota Tual, agar kiranya dapat menciptakan kader-kader yang siap pakai serta cerdas dan mampu menempatkan diri sebagai agen-agen perubahan ke arah yang lebih baik.
“GMKI adalah harapan besar pemerintah dan seluruh masyarakat Malra dan Kota Tual. Anda semua harus bisa menjawab harapan ini,” pungkasnya.