Komitmen Untuk Dukung Pariwisata Malra, BFR Temui Pelaku Wisata Ngurbloat

IMG 20240613 135401

Langgur, MalukuPost.com – Leading sector (sektor unggulan) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) adalah kelautan perikanan dan pariwista.

Salah satu destinasi wisata di Malra yang telah mendunia yakni pantai Pasir Panjang.

Pantai dengan panjang tiga kilo meter itu, memilik pasir putih terhalus di dunia.

Pantai pasir panjang (dalam bahasa daerah setempat disebut Ngurbloat) itu terletak di ohoi (desa) Ngilngof, Kecamatan, Manyeuw.

Sektor unggulan pariwisata pun menjadi atensi khusus wakil rakyat di parlemen.

Adalah Benediktus Fadly Rejaan (BFR), anggota DPRD setempat yang secara masif menaruh perhatian untuk pengembangan pariwisata.

Hal itu dibuktikannya dengan mengefektifkan anggaran yang bersumber dari pokok pikiran (pokir) miliknya.

Sejumlah destinasi wisata di daerah pemilihan (dapil) I meliputi Kecamatan Kei Kecil dan Manyeuw yang dialokasikan bantuan melalui pokir BFR yakni penataan YTR (ohoi Letman), Gasebo (Ohoidertawun, Ohoililir) dan di tahun 2024 ini untuk Pasir Panjang (ohoi Ngilngof), dan Festival Van Kurkurat (Ohoi Kolser).

idak terkecuali di lokasi wisata pantai pasir panjang ohoi Ngilngof.

Diketahui, ohoi Ngilngof sendiri pernah meraih predikat Juara Satu Desa Wisata dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 untuk kategori Desa Maju.

Sementara destinasi wisata Pantai Ngurbloat meraih penghargaan tertinggi yakni pengakuan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2022 lalu.

Saat melaksanakan reses keduanya di lokasi pasir panjang, Rabu (12/6), BFR bertemu langsung dengan para pelaku usaha (kuliner) setempat.

Hadir dalam reses itu yakni Ketua Badan Pengelola Destinasi Wisata Pantai Ngurbloat, Ronald Tethool dan perwakilan dari pihak Rumah BUMN (Telkomsel).

Pada kesempatan itu, BFR yang juga Ketua Komisi II DPRD Malra itu mengatakan, selain pariwisata, ia juga intens (fokus) tentang UMKM warga.

“Kalau bicara tentang pariwisata di Malra, maka harus belajar dari orang Ngilngof,” ujarnya.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena Ngilngof memiliki objek wisata yang telah mendunia yakni pasir panjang.

Selain itu, lanjut BFR, pelayanan para pelaku usaha wisata di pasir panjang juga baik.

“Hari ini saya datang untuk meminta saran dan masukan khususnya para pelaku usaha kuliner untuk selanjutnya dikemas dalam bentuk program dan kegiatan,” katanya.

BFR memilih pasir panjang sebagai lokasi reses, karena tulang pungung pariwista (selain pengelola objek wisata), adalah para pelaku usaha di lokasi itu.

“Secara substansi saya mau lihat apa yang masih kurang disini, agar saya bisa bantu. Saya harap dapat data yang benar. Intinya bahwa tahun 2025 hingga 2029 katong tetap pada fokus yang sama. Jadi mungkin bukan fisik tapi pengembangan SDM,” tukasnya.

BFR juga mengajak ibu-ibu pelaku usaha kuliner yang beroperasi di lokasi wisata untuk membentuk koperasi.

Dikatakannya, Permendagri nomor 77 tahun 2020 menyatakan bahwa bantuan tunai tidak langsung ke perorangan melainkan lembaga, salah satunya adalah koperasi.

“Saya sarankan ke pihak pengelola objek wisata pasir panjang yakni Pak Ronald dan kawan-kawan untuk membentuk koperasi yang anggotanya adalah ibu-ibu,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, sekarang koperasi sudah dapat dibentuk hanya dengan sembilan orang anggotanya.

“Jika ibu-ibu semua jadi anggota koperasi, nanti anggarannya kami masukkan. Misalnya disini anggotanya ada 80 maka semuanya masuk. Jadi segera ke dinas koperasi dan UKM, kemudian bentuklah Koperasi Pengelola Pasir Panjang,” tandasnya.

Anggaran koperasi itu, lanjut BFR, akan dikelola sendiri oleh ibu-ibu pelaku usaha.

“Andai koperasi itu dibentuk tahun ini maka 2026 baru dapat karena rapat anggota tahunan harus dua kali digelar dulu,” terangnya.

Untuk fasilitas gazebo, tahun 2024 ini BFR juga telah menyiapkannya.

Fasilitas umum lainnya di lokasi objek wisata seperti homestay dan toilet lain-lain juga menjadi dibahas dalam reses itu.

“Saya akan diskusi dengan pihak pengelola, agar di tahun 2025 apa yang harus kita selesaikan. Demikian juga tahun 2026 dan seterusnya. Bantuan untuk UMKM juga saya akan koordinasi dengan pengelola,” tambahnya.

BFR menegaskan, tanggungjawabnya selaku anggota DPRD akan melakukan hal-hal yang berdampak positif di ohoi Ngilngof dan lokasi wisata pasir panjang.

Pos terkait