GPM Jemaat Adaut Dorong Kearifan Lokal Tnyafar Dalam Giat LCAR

tanimbar gpm adaut

Adaut, MalukuPost.com – Gereja Protestan Maluku (GPM) melalui pengurus Majelis Jemaat Adaut, Klasis Tanimbar Selatan, menyelenggarakan kegiatan Libur Ceria Anak dan Remaja (LCAR) jemaat GPM Adaut selama sepekan, 23-28 Juni 2024.

Pelaksanaan kegiatan libur ceria anak dan remaja kali ini dipusatkan di Tnyafar Nifmas, salah satu dari sekian Tnyafar di desa Adaut, kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

tanimbar 3Tnyafar adalah sebutan untuk rumah-rumah kebun di desa ini, berada di pesisir pantai pulau-pulau kecil dan atau yang berada puluhan kilometer jaraknya dari desa Adaut.

Panitia pelaksana kegiatan menyebutkan, kegiatan yang dipusatkan disini bertujuan mendorong kearifan lokal serta mengembangkan budaya dan tradisi yang hampir punah, sesuai keputusan sidang jemaat.

Bukan saja itu mereka menuturkan, alasan utama dari spot kegiatan libur ceria yang berlangsun di Tnyafar itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka sebagai anak Adaut yang indentik dengan sebutan anak Tnyafar.

Puluhan pengasuh dan panitia penyelenggara melibatkan ratusan anak dan remaja dari setiap unit untuk terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan yang bernuansa kearifan lokal serta menumbuh kembangkan warisan budaya Tanimbar melalui aksi belajar dan bermain selama sepekan di Tnyafar.

Rangkaian kegiatan selama pelaksanaan libur ceria anak dan remaja yang dilaksanakan adalah pentas seni tari seperti: Seti, Tnabar, Snyakil Tutmaloli, Angkosi, Tarian Kreasi dan penjelajahan medan yang diikuti oleh peserta kegiatan.

tanimbar 2Selain rangkaian kegiatan itu, panitia melibatkan sejumlah pemateri dalam sosialisasi seperti : bahaya sex bebas dan pernikahan dini yang disampaikan oleh para dokter, sosialisasi dari dinas pariwisata, serta materi kenakalan remaja, miras dan narkoba oleh pihak kepolisian.

“Kami atas nama panitia penyelenggara serta pengasuh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua pendeta yakni, pendeta M.P Latumahina dan pendeta J.M Tapilaha. Biarpun mereka punya kesibukan tetapi tetap berupaya untuk hadir bersama dengan kami dan selalu menunjang kami para pengasuh dalam kegiatan dimaksud” ujar salah pengasuh.

Panitia menyebutkan, sebelum pelaksanaan kamping di Tnyafar Nifmas, telah dilaksanakan beberapa jenis kegiatan di gedung sanggar “Dalam Lese” yang berlokasi di halaman gereja jemaat GPM Adaut.

Sejumlah permainan tersebut melibatkan anak dibawah tiga tahun (batita) sampai anak usia sebelas tahun. Jenis kegiatan tersebut berupa permainan tebak warnah, makan kerupuk, masukan paku dalam botol, manggurebe batu, ular beracun, fashion show, dan estafet sarung sebagai bentuk permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan.

Pos terkait