Laporan Rudi Fofid-Ambon
Ambon, Malukupost.com – Direktur SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi Indonesia) Maria Kresentia mengajak para pemimpin muda Maluku agar melawan korupsi dimulai dari diri sendiri. Caranya adalah tidak toleransi soal korupsi. Dia menyebut korupsi sebagai setan.
“Karena korupsi adalah satu setan yang harus kita lawan. Jika kaum muda saat ini terlibat dalam politik uang saja, maka Indonesia Emas 2045 mungkin hanya jadi Indonesia cemas,” ujarnya.
Ajakan Maria Kresentia tersebut disampaikan saat berbicara di hadapan peserta pelatihan kepemimpinan bertajuk “Bung Hatta Youth Leadership Program 2024 Maluku dan Maluku Utara” di Ambon, Rabu (11/12).
Selain memperkenalkan SPAK kepada peserta, Maria Kresentia pun memperkenalkan pendekatan dalam memerangi perilaku korupsi. Salah satu cara yang dilakukan SPAK selama ini adalah melalui permainan. Hal itu sesuai visi SPAK mewujudkan masyarakat Indonesia yang anti korupsi.
Menurut Maria Kresentia, SPAK menyelenggarakan pendidikan anti korupsi melalui supaya menjadi mudah dan gembira. Melalui permainan itulah, SPAK ikut mengkampanyekan sembilan nilai anti korupsi. Sembilan nilai itu adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, keadilan, keberanian, kepedulian, kerja keras, kesederhanaan, dan kemandirian.
Maria Chresentia memperkenalkan beberapa motif korupsi. Akan tetapi dia mengajak kaum muda tidak hanya mencari kesalahan dan menunjuk-nunjuk para koruptor, tetapi lebih baik melakukan pendidikan antikorupsi di kalangan muda. Hal itulah yang disebutnya, bisa dimulai dari diri sendiri.
Pelatihan kepemimpinan yang mengusung spirit Bung Hatta ini, diikuti 17 pemimpin muda. Lima peserta datang dari Provinsi Maluku Utara, 12 lain dari Provinsi Maluku.
Kegiatan selama tiga hari, 9-11 Desember 2024, diselenggarakan oleh Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA)-Jakarata. BHACA bekerja sama dengan Maluku Youth Creative Hub (MYCH)-Ambon. (Malukupost.com)