Saumlaki, MalukuPost.com – Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2024, Yayasan Sor Silai Tanimbar bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengadakan Sarasehan dan Aksi Menanam Pohon di kawasan sumber air Wemomolin, Desa Ilngei, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kamis (19/12).
Kegiatan ini mengusung tema “Kerusakan Hutan di Hulu, Memanen Bencana di Hilir” dan melibatkan berbagai pihak, seperti Kepolisian Resort Kepulauan Tanimbar, Kodim 1507/Saumlaki, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kepulauan Tanimbar, Pramuka Saka Bahari Lanal Saumlaki, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNLESA, BEM AKBID Prodi Kebidanan Saumlaki, Sahabat Jurnalis, dan Pemerintah Desa Ilngei.
Kolaborasi dan Momentum Penting
Ketua Yayasan Sor Silai Tanimbar, Simon Lolonlun, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini sempat ditunda dari jadwal awal pada 28 November 2024 karena bertepatan dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Selain itu, curah hujan yang cukup tinggi di wilayah ini dipandang sebagai waktu yang tepat untuk memastikan pohon yang ditanam dapat tumbuh optimal.
“Pelaksanaan kegiatan hari ini adalah hasil kolaborasi antara Yayasan Sor Silai Tanimbar, SKK Migas Wilayah Papua Maluku, INPEX Masela, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kami telah memobilisasi 500 anakan pohon ke lokasi ini dan juga akan mendistribusikan bibit pohon buah ke Masyarakat Penggerak Usaha (MPU) di Desa Bomaki pekan depan,” kata Simon.
Simon berterima kasih kepada manajemen INPEX Masela yang telah peduli dan berpartisipasi memberikan dukungan untuk suksesnya kegiatan ini.
Tujuan dan Manfaat
Simon menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan sumber air, memulihkan ekosistem di sekitar sumber air Wemomolin melalui penanaman pohon, serta mendorong kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Jika perubahan besar yang kita harapkan belum terlihat, setidaknya kita bisa memulai dari langkah-langkah kecil seperti ini. Menanam pohon bukan hanya menanam harapan, tetapi juga menjaga keseimbangan alam,” ujar Simon.
Sarasehan: Diskusi dan Edukasi
Kegiatan diawali dengan sarasehan yang dipandu oleh Johanis D.B Malindir, seorang akademisi. Narasumber dalam sarasehan meliputi Ketua Yayasan Sor Silai Tanimbar, Simon Lolonlun, Direktur Operasional PDAM Damianus Batfutu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Yusuf Reialy, Kabag Ren Polres Kepulauan Tanimbar, dan Pasiter Kodim 1507/Saumlaki.
Diskusi mencakup isu-isu penting, seperti: penegakan aturan untuk mengatasi kejahatan pembalakan hutan, tantangan dan peluang dalam distribusi air bersih di Kepulauan Tanimbar dan peran serta Yayasan Sor Silai Tanimbar dalam kolaborasi pelestarian lingkungan.
Aksi Menanam Pohon
Setelah sarasehan, para peserta melanjutkan kegiatan dengan menanam 500 bibit pohon, seperti Mahoni dan Trembesi, di sekitar kawasan sumber air Wemomolin. Jenis pohon ini dipilih karena mampu menjaga ekosistem dan memperkuat resapan air.
Sumber air Wemomolin dipilih karena perannya yang vital sebagai salah satu sumber kehidupan masyarakat setempat. Ketua Yayasan Sor Silai Tanimbar menyatakan, kelestarian sumber air menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita perlu menjaga sumber air ini agar tetap memberikan manfaat bagi generasi mendatang. Kegiatan ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar untuk masa depan,” tutup Simon.
Dengan dukungan dari INPEX Masela dan Pemerintah Daerah, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari gerakan kolektif yang lebih besar untuk menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam, khususnya air.